Produktivitas dan Kesehatan

Rutinitas Pagi yang Baik akan Mempengaruhi Harimu

‘Produktivitas’ tergantung dari tiga jam pertama saat kamu terbangun

Desi Ratna Ningsih
4 min readJul 25, 2020
Photo by Markus Spiske on Unsplash

Sebagai remote worker yang jam kerjanya tidak stabil, apalagi kalau kerjaan di kejer-kejer deadline, bisa-bisa cuma 3 jam tidur dalam sehari sembari ngejer target.

Hari kerja yang tidak terstruktur ini membuat jam-jam pada setiap harinya mengalami produktifitas yang buruk. Apalagi ketika sebagian pekerjaan adalah duduk, tidak ada aktifitas fisik.

Hal ini sudah sering terjadi bukan hanya diriku saja, tapi teman-temanku yang bekerja di dunia IT, meskipun hal ini menurut mereka wajar-wajar saja.

Hal tersebut dapat membuat mereka kecanduan stimulan, kurangnya keterlibatan di dunia sosial, bahkan fakta berbicara jika pekerjaan ini jika terus di rutinkan akan membuat tubuh dan fikiran kita akan melemah dikarenakan hidup tidak sehat.

Kualitas VS Kuantitas

Sulit harus menentukan satu di antara dua pilihan, yaitu kualitas atau kuantitas. Karena, keduanya saling berkaitan dan membutuhkan. Gini deh, kamu mau menghasilkan sesuatu yang berkualitas, maka harus didukung dengan kuantitasnya.

Saat kamu mau ingin menjadi penulis dan menghasilkan tulisan yang berkualitas, maka harus didukung dengan kuantitas yang baik pula. Kuantitas yang baik seperti apa maksudnya? Ya jumlah buku bacaanmu harus banyak pastinya.

Begitu pula dengan kuantitas harus didukung dengan kualitas. Saat kamu ingin mendapatkan gaji dengan jumlah yang besar, maka harus didukung dengan kualitas kinerjamu yang baik pula. Iya gak?

Waktu kerja kebanyakan orang tidak dilakukan sampai level puncak. Ketika kebanyakan orang bekerja, mereka melakukannya dengan santai, karena mereka mempunyai banyak waktu untuk melakukannya.

Jangan lakukan sesuatu setengah jalan saat bekerja. Namun, jika kamu berorientasi pada hasil, alih-alih “sibuk”, saat jam bekerja apakah kamu akan menghasilkan pekerjaan terbaik tanpa mengeluarkan tenaga yang banyak?

Sama juga dengan mendapatkan hasil terbaik dalam kesehatan, penelitian telah menemukan bahwa olahraga dalam jangka waktu pendek akan lebih intensif dan lebih efektif daripada olahraga dalam jangka waktu yang lebih lama.

Tiga Jam Pertamamu Akan Membangunmu atau Merusakmu

Menurut psikolog Ron Friedman, tiga jam pertama hari anda adalah yang paling berharga untuk memaksimalkan produktivitas.

“Typically, we have a window of about three hours where we’re really, really focused. We’re able to have some strong contributions in terms of planning, in terms of thinking, in terms of speaking well” — Friedman

Mari kita mulai dengan tidur. Penelitian mengkonfirmasi bahwa otak, khususnya korteks prefrontal, paling aktif setelah tidur. Pikiran bawah sadar secara mudah mengembara saat kamu tidur, membuat hubungan antara kontekstual dan temporal.

Jadi, otak kamu paling selaras pada jam pertama di pagi hari, dan begitu juga tingkat energi kamu. Akibatnya, waktu terbaik untuk melakukan pekerjaan terbaik kamu adalah selama tiga jam pertama di pagi hari.

Dalam Islam, Di waktu pagi, berkisar antara jam 3-4 adalah waktu yang sangat baik untuk memulai aktifitas, di awali dengan ibadah solat dan dzikir, menselaraskan pikiran dan emosional kepada satu tujuan yang kekal dan maha agung yaitu Allah SWT.

Kemudian dilanjutkan dengan olahraga di pagi hari sekitar jam 6 pagi. Aku mendapati bahwa berolahraga adalah hal pertama yang menyedot energi, sehingga kita haruas mengkonsumsi sarapan yang baik dan sehat setelah olahraga.

Donald Layman, profesor emeritus nutrisi di University of Illinois, merekomendasikan untuk mengonsumsi setidaknya 30 gram protein untuk sarapan. Demikian pula, Tim Ferriss, dalam bukunya, The 4-Hour Body, juga merekomendasikan 30 gram protein 30 menit setelah bangun tidur.

Makanan kaya protein membuat kamu kenyang lebih lama dari makanan lain karena mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk meninggalkan perut. Dan juga, protein menjaga kadar gula darah stabil, yang mencegah melonjaknya rasa lapar.

Selanjutnya menuliskan gambaran besar tujuanmu untuk hari itu, menuliskan apa pun yang muncul dalam pikiranmu. Seringkali, terkait dengan aktifitas yang akan kamu kerjakan dan orang yang perlu kamu hubungi, atau ide menarik yang akan kamu kerjakan.

Koneksi Pikiran dan Tubuh

Apa yang kamu lakukan di luar pekerjaan sama pentingnya dengan produktivitas kerja seperti apa yang kamu lakukan saat kamu bekerja.

Jika kamu ingin beroperasi pada level tertinggi, kamu perlu mengambil pendekatan holistik karna kamu bagaikan sebuah sistem. Ketika kamu mengubah bagian dari sistem tersebut, kamu secara bersamaan mengubah keseluruhannya.

Tingkatkan satu bidang dalam level kehidupanmu, maka semua bidang lainnya akan meningkat dalam siklus yang baik. ‘The Power of Habit’, yang menunjukkan bahwa dengan mengintegrasikan satu “kebiasaan kunci”, seperti olahraga atau membaca, akan menghasilkan kepositifan dari satu kebiasaan yang akan terkoneksi ke semua area dalam hidupmu, pada akhirnya akan mengubah seluruh hidupmu.

Jenis makanan yang kamu konsumsi, menentukan kemampuan kamu untuk fokus di tempat kerja. Semisal mengkonsumsi secangkir kopi di pagi hari dapat meningkatkan detak jantung, sehingga di pagi hari kamu tidak mudah mengantuk.

Ketika tidurmu baik (nyenyak) juga sangat penting untuk mendapatkan kinerja puncak. Jadi, kamu harus belajar mengatur waktu dan harus benar-benar fokus dalam mengelola energi tubuhmu.

Kalian bisa mendapatkan artikel seputar kesehatan dengan mengklik link berikut.

Baiklah, sekian dulu artikel hari ini, aku berharap kalian enjoy saat membaca artikel ini, terikasih telah membaca.

--

--

Desi Ratna Ningsih

Data Science Enthusiast, Remote Worker, Course Trainer, Archery Coach, Psychology and Philosophy Student