KESEHATAN

Rumah Sehat dengan Tamanan Hias Penyerap Racun Udara

Hidup sehat dengan tanaman hias

Desi Ratna Ningsih

--

Photo by Jackie DiLorenzo on Unsplash

Hay semua, apa kabar kalian yang membaca artikel ini, semoga kabar kalian baik-baik saja ya. Kali ini aku akan membahas mengenai dunia kesehatan, berhubung beberapa pekan belakangan ini aku sering berkutat dengan tanaman hias, jadinya aku mau sharing ke kalian tanaman hias yang jika kamu miliki dapat membuat kamu menjadi sehat, yaitu tanaman yang dapat menyerap polutan atau racun di ruangan rumahmu. So, yuk simak penjelasannya.

Mungkin kalian tidak sadar bahwa tempat tinggal kita penuh dengan bahan kimia sintetis, yang sebagian besar beracun. Bahan kimia beracun itu berasal dari benda-benda yang kita konsumsi atau pakai, seperti bahan-bahan kimia yang ada di dalam parfum, deodoran, body lotion, produk pembersih, cat, asap tembakau, sampo dan lain-lain. Terlebih jika sering menggunakan pestisida seperti obat nyamuk.

Tanaman hias penyerap racun semakin digemari banyak orang. Selain sebagai item penunjang interior dan eksterior rumah yang estetis, tanaman-tanaman ini juga memiliki beragam manfaat. Salah satu manfaat tanaman hias yang masih belum banyak diketahui orang adalah kemampuan untuk menyerap racun di udara.

Penelitian selama 2 tahun, NASA yang menunjukkan metode tak terduga, hemat biaya, ramah lingkungan, rendah energi, dan alami untuk mendetoksifikasi rumah. Metodenya tak lain yaitu tanaman hias.

Studi ini dipimpin oleh Dr. Bill Wolverton, sebelumnya seorang ilmuwan peneliti senior di Pusat Antariksa John C. Stennis NASA, Bay St. Louis, Miss. Penelitian menunjukkan beberapa tanaman dalam ruangan (indoor) terbukti sangat efisien dalam menyerap racun udara sehingga beberapa dapat diluncurkan ke ruang angkasa yang terintegrasi dalam sistem pendukung kehidupan biologis di atas stasiun ruang angkasa.

“Studi ini menunjukkan bahwa tanaman lanskap dalam ruangan umum dapat menghilangkan racun atau polutan tertentu dari lingkungan dalam ruangan. Kami merasa bahwa hasil di masa depan akan memberikan argumen yang lebih kuat bahwa tanaman lanskap dalam ruangan umum dapat menjadi bagian yang sangat efektif dari sistem yang digunakan untuk menyediakan rumah dan tempat kerja bebas polusi,” kata Wolverton, dikutip dari Softpedia News.

Kabar baiknya, tanaman hias yang berhasil terbukti menyerap racun ini hidup di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Apa saja ya tanaman itu, yuk disimak.

1. Lidah Mertua (Sansevieria Trifasciata)

Photo by Severin Candrian by Unsplash

Bunga bernama Latin Sansevieria ini ternyata memiliki banyak nama berbeda di dunia.

Di Indonesia dikenal sebagai Lidah Mertua dan pedang-pedangan, sementara nama internasionalnya ada snake plant, snake tongue dan devil’s tongue.

Berdasarkan penelitian NASA pada tahun 1999, diketahui bahwa tanaman ini dapat menyerap berbagai racun seperti benzena, formaldehyde, trichlorethylene.

Untuk media tanam, lidah mertua tumbuh baik di tanah berpasir dan tidak lembap. Selanjutnya, sebelum menyiramnya, pastikan tanah sudah dalam keadaan kering dahulu. Jadi lebih baik tidak disiram terlalu sering atau seminggu sekali.

2. Palem Bambu (Chamaedorea seifrizii)

Photo by vadim kaipov by Unsplash

Tanaman asli kawasan Meksiko dan Amerika Tengah adalah jenis tanaman tropis, oleh karena itu mudah dikembangbiakan di Indonesia.

Tanaman palem bambu ini bisa menghilangkan benzena, formaldehyde, trichlorethylene. Jika ditaruh di dalam ruangan, tinggi palem bambu bisa mencapai 2,4 meter. Uniknya, palem bambu ini memiliki jenis kelamin, jadi ada yang jantan dan betina.

Kemudian mengutip dari Plant Care Today, untuk media tanam, palem bambu lebih suka tumbuh di tanah yang lembab, jangan biarkan tanah terlalu basah. Jadi, untuk penyiramannya, sesekali saja dan cek selalu kondisi tanahnya sebelum menyiram. Jangan sampai terlalu kering atau basah.

3. Daun Bahagia (Dieffenbachia)

Photo by greensouq on Pinterest

Tanaman hias daun bahagia juga banyak dijumpai di Indonesia. Menurut penelitian, tanaman ini bisa menghilangkan toluene, xylene. Dieffenbachia adalah tanaman yang kuat dan berumur panjang jika dirawat dengan benar.

Dalam hal kesulitan dan perawatannya, Dieffenbachia adalah salah satu tanaman hias indoor yang paling mudah di rawat. Mereka tumbuh dengan baik tidak peduli bulan atau musim.

Dieffenbachia tumbuh dengan baik di lokasi yang teduh dan tidak membutuhkan banyak sinar matahari. Bahkan, bisa tumbuh dengan baik bila ditanam di bawah lampu tanaman buatan. Terlalu banyak sinar matahari akan membakar daun, tetapi terlalu teduh pada varietas putih/kuning akan menyebabkan mereka menjadi kurang berwarna.

Tidak ada patokan dalam penyiraman tanaman, tapi disarankan untuk melihat kekeringan tanah. Jika tanah sudah cukup kering maka lakukan penyiraman, karena kalau sering disiram, pertumbuhannya lemah, dan batang menjadi subuk.

4. Sirih Gading (Epipremnum Aureum)

Photo by theplantproject on Pinterest

Sirih gading memiliki beberapa nama asing yang cukup keren seperti golden photos, devil’s ivy, dan nama Latinnya yaitu Epipremnum aureum.

Tanaman ini harganya cukup murah dan cukup mudah didapatkan di berbagai pusat penjualan tanaman penghias ruangan.

Meskipun harganya murah, namun manfaatnya sangat besar karena dapat menyerap formaldehyde atau formalin dari udara di sekitar rumah.

5. Lidah Buaya (Aloe Vera)

Photo by Alanah Light on Unsplash

Tanaman yang sering digunakan sebagai penyembuh luka, penyubur rambut dan sekarang ini dikembangkan sebagai bahan farmasi, industri kosmetik bahkan sampai ranah makanan dan minuman kesehatan ternyata juga memiliki kemampuan menyerap polutan.

Lidah buaya terbukti mampu menetralisir racun benzena, formalin bahkan formaldehyde serta berbagai bahan kimia lainnya.

Cara merawat lidah buaya pun cukup mudah karena tidak memerlukan banyak air dan cahaya matahari. Sangat cocok dijadikan tanaman hias di rumah minimalis.

6. Chinese Evergeen (Aglaonema Modestum)

Photo by housplant by Pinterest

Tanaman hias Chinese evergeen bisa menghilangkan benzena, karbon monoksida, formaldehyde, trichlorethylene. Tanaman cantik berwarna kemerahan ini mudah dirawat. Dilansir Gardening Know How, cukup menempatkan mereka di tanah dengan campuran perlite dan pasir.

Tanaman ini tumbuh subur dalam kondisi cahaya sedang hingga rendah atau sinar matahari tidak langsung. Di mana pun kalian meletakkannya di rumah, kalian harus memastikan bahwa tanaman menerima suhu hangat dan kondisi agak lembap.

Tanaman ini tidak terlalu bisa tumbuh di suhu panas. Rata-rata suhu ruangan berkisar antara 21–22 derajat Celsius.

Tanaman hias yang cantik ini lebih baik tidak terlalu sering disiram. Biarkan tanaman mengering beberapa saat setelah disiram. Terlalu sering disiram akan menyebabkan pembusukan akar.

Aku berharap kalian enjoy membaca artikelku ini, kalian juga dapat mendapatkan tips sehat dengan membaca artikel pada link di bawah ini.

Sekian dulu ya pembahasan artikel hari ini, semoga teman-teman bisa mendapat manfaat dari apa yang aku tuliskan. Bila teman-teman rasa postingan ini bermanfaat, berikan aku “claps” ya, agar aku lebih bersemangat lagi untuk menuliskan pembelajaranku mengenai banyak hal.

Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca artikel ini.

--

--

Desi Ratna Ningsih

Data Science Enthusiast, Remote Worker, Course Trainer, Archery Coach, Psychology and Philosophy Student